Rabu, 27 Mei 2009

Bolehkah Berbohong Di Pekerjaan

Pak Adhi Arisman,
Saya ingin menanyakan tentang boleh tidaknya seorang karyawan menggunakan hak-nya dalam lingkungan kantor namun dengan cara-cara tertentu.
Misalnya dalam suatu perjalanan dinas kantor, seorang karyawan boleh menggunakan pesawat, namun dia harus menyertakan tiket pesawat tersebut jika ingin meng-claim biaya perjalanan. Karena ingin menghemat, maka si karyawan ini menggunakan bus/kereta api namun dia tetap meng-claim dengan tiket pesawat (yang bisa dibeli di agen-agen), sehingga dia bisa mendapatkan kelebihan dari biaya akomodasi ini.
Secara syariah, apakah hal ini diperbolehkan ?
Terima kasih.
cah ndeso
Jawaban
Wass,
Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, kisah anda banyak sekali dialami oleh saudara kita yang sedang berstatus sebagai Karyawan atau Pegawai atau Pekerja atau Buruh atau KULI.
Bentuk kisah - kisahnya bisa beraneka ragam bentuknya, tapi intinya pena biasanya ingin mendapatkan dukungan dalil atau pembenaran dari apa yang sebenarnya sudah menjadi sebuah keraguan didalam hatinya selama ini.
Silahakan Anda renungkan apakah apa yang sedang anda lakukan tersebut benar - benar tidak ada yang mengetahui atau menyaksikan, seandainya anda benar - benar yakin dan pasti bahwa apa yang anda kerjakan tersebut selama ini tidak ada satupun di muka bumu ( kehidupan ) ini yang melihatnya, maka anda dipastikan aman.
Pertanyaan ekstrimnya begini: " Bolehkah saya korupsi ( mengambil sesuatu apapun bentuknya yang bukan menjadi hak saya ) setelah itu hasilnya saya jadikan modal untuk melakukan bentuk kebaikan, sementara seluruh modus korupsi ( kejahatan ) yang saya lakukan saya yakini sama sekali tidak ada yang mengetahui ........ ???
Silahkan pembaca merenungkan & mencari jawaban batinnya dulu masing - masing, karena setiap pribadi memiliki cara berfikir ( mind set ) masing - masing ???
Sebenarnya dasar dari perbuatan tersebut yang ditanyakan diatas adalah sebuah dorongan naluriah yang menghendaki dirinya bisa merasakan yang namanya KAYA RAYA atau minimal hidup berkecukupan.
Tapi sayang kreatifitas hasil berfikir yang telah dianugrahkan ALLAH SWT kepada dirinya malah disalah gunakan, alias dipakai melakukan bentuk kejahatan/ kebohongan/ trik - trik yang merugikan diri & orang lain. Dan ini sedang merebak atau sedang terjadi di negeri ini.
Setiap orang yang sudah muncul kecenderungan ingin berkecukupan ( baca: ingin mulia menjadi Kaya Raya ) mulai berfikir dengan akalnya, bagaimana cara saya mengakali..........
Semoga penanya & saudara ku sekalian masih dianugrahi bahasa batin ( hati ) dimana disana tertanam kebenaran yang akan diberikan inspirasinya dari yang maha besar & maha mengetahui pencipta manusia dialam jagat ini.
Wallahau a'lam.
Adhi Arisman
Motivator Dunia Kerja Indonesia
Master Trainer ' The Power of MIND "

DISKUSI TEMPO-ITB: STRATEGI MENGHADAPI DUNIA KERJA


Senin 22 Desember 2003 bertempat di Aula Barat ITB, LPKM ITB bekerjasama dengan TEMPO dan Astra International menyelenggarakan Diskusi \"STRATEGI MENGHADAPI DUNIA KERJA: ANTARA IDEALISME DAN REALITAS\"Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Dr.Adang Surahmanmembuka diskusi ini secara resmi dan mengemukakan, bahwa diharapkan diskusi ini menghasilkan mahasiswa ITB yang dapat menciptakan dunia kerja, dan bukan sebagai pencari kerja. Hal ini karena selama ini mahasiswa ITB dikenal mempunyai kualitas akademik yang lebih baik. Akan tetapi konotasi ini (mahasiswa ITB dianggap terbaik) menyebabkan mahasiswa dan lulusan ITB menjadi \"overconfident\" (terkesan arogan) dan dari masukan pengguna lulusan ITB di dunia kerja, mereka dikenal sebagai kurang loyal, sulit bekerjasama dan sulit mendengarkan pendapat orang lain. Salah satu akibatnya ada beberapa perusahaan tertentu yang enggan menerima lulusan ITB bekerja di perusahaan mereka.Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian ITB adalah kenyataan bahwa passing grade pada program studi di Universitas yang dahulu masih dibina, (misalnya fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara dan beberapa program studi di perguruan-perguruan tinggi lain) ternyata lebih tinggi daripada di beberapa program studi tertentu di ITB. Ini menunjukkan bahwamasyarakat sudah tidak lagi melihat perguruan tingginya saja, tetapi mulai melihat program studi dan masa depan lulusannya.Dengan kenyataan dan kondisi demikian menurut WRAM, semestinya mahasiswa dan lulusan ITB mau berintrospeksi diri, mengubah sikap-sikap negatif tersebut. WR AM mengharapkan agar diskusi ini diikuti oleh tindak lanjut terhadap hal-hal yang dibahas dan disepakati oleh para pesertanya (tidak berhenti pada diskusi saja).Penciptaan lapangan kerja oleh lulusan perguruan tinggi dapat dilakukan dan senantiasa terbuka peluangnya mulai dari industri-industri yang bersifat\'down to earth\' hingga industri- industri yang canggih dan strategis. Modal utama untuk menciptakan lapangan kerja bukan berupa dana, tetapi adalah kemauan serta kreativitas, demikian menurut WR AM Dr.Adang Surahman.Sementara itu Wakil Direktur Pemasaran TEMPO, Herry Hernawan mengemukakan bahwa pada dasarnya bekerja adalah berhubungan dengan banyak orang. Sehingga tidak hanya kepintaran akademis saja yang diperlukan, tetapi yang penting adalah membangun hubungan antar sesama manusia. Faktor-faktor relationship, teamwork dan networking adalah hal-hal utama dalam dunia kerja.Diskusi yang dipandu moderator Bapak Widyo - staf pengajar Teknik Geodesi ITB menghadirkan 2 pembicara: S.Wimbo S.Hardjito - Senior Vice President PT INDOSAT (Strategi mencapai sukses dalam persaingan dunia kerja) dan S.Malela Maharga Sari - Redaktur Eksekutif TEMPO, yang ternyata juga alumni ITB angkatan tahun 1978 (Mempertahankan Idealisme terhadap realitas dunia kerja).Diskusi yang diikuti sekitar 200 peserta baik dari ITB maupun dari luar ITB membahas dan menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:* Di mana pun bekerja haruslah dipandang sebagai ibadah* Hidup harus berani mengambil keputusan untuk memilih* Idealisme adalah daya tahan menanggung resiko* Sukses dapat dicapai dengan kerendahan hati, sikap santun, kemampuan komunikasi-bekerjasama dan bersikap toleran* Jangan hanya berlindung di balik kebesaran nama institusi tempat kita belajar* Bidang yang kita tekuni dalam dunia pendidikan dapat menjadi \"frame of mind\" sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa orang dapat bekerja dalam suatu bidang yang berbeda dengan latar belakang pendidikannyaAcara ditutup dengan pertukaran cenderamata sebagai ungkapan terimakasih antara LPKM ITB (disampaikan Ketua LPKM ITB Dr,Tutuka Ariadji) dan pihak TEMPO (diwakili Manajer Sirkulasi TEMPO, Bapak Adji) serta penyampaian door prize dari TEMPO kepada peserta-peserta diskusi yang berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan quiz mengenai TEMPO dan ITB. (sumber TD)

Perlunya bersikap assertive di dunia kerja

Assertive berasal dari bahasa Inggris, yang berarti tegas. Assertion= pernyataan yang tegas.Dalam kamus KBBI, tegas diartikan sebagai tentu dan pasti (tidak ragu-ragu lagi, tidak samar-samar lagi).
Di dunia kerja, kita menghadapi berbagai macam sifat manusia, yang harus dapat kita kelola. Tidak terkecuali, kita juga akan mengalami berbagai macam sifat atasan yang memimpin kita. Mengapa kita perlu bersikap assertive? Agar siapapun akan memahami sikap dan perilaku kita dengan jelas dan tanpa ragu-ragu. Sikap assertive ini tak hanya diperlukan kita sebagai bawahan, tetapi juga sebagai atasan perlu bersikap assertive agar anak buah tidak mengartikan hal yang lain.
Mengapa kita perlu bersikap assertive kepada setiap perintah atasan?
1. Atasan juga manusia
Atasan adalah manusia biasa, yang tak selalu ingat semua peraturan yang berlaku. Oleh karena itu adalah hal yang sangat wajar jika bawahan mengingatkan atasan, ada peraturan yang sudah tak berlaku, dan bahwa perintahnya tak dapat dilaksanakan karena akan melanggar peraturan yang ada. Yang perlu diingat, jangan hanya mengatakan “tidak” tapi berikan solusinya. Pelajari dulu apakah perintah tersebut masuk akal, apa tujuannya, dan jika memang tujuan untuk kepentingan perusahaan, maka sebagai bawahan kita wajib ikut mencari jalan keluar. Percayalah atasan akan sangat menghargai bawahan yang bersikap assertive, serta mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang ada agar tetap sesuai peraturan yang berlaku.
2. Analisis apakah perintah atasan layak untuk dipatuhi
Sebagai pekerja di perusahaan, pisahkan; a) loyal kepada atasan, b) loyal kepada organisasi/perusahaan. Dalam hal menyikapi perintah atasan, maka perlu dipertimbangkan kedua hal tersebut. Kalau loyal pada atasan, padahal setiap saat atasan akan berganti, maka jika perintah atasan tidak sesuai kebijakan, hal ini akan jadi bumerang. Memang diperlukan kemampuan komunikasi yang baik, sehingga keberatan kita dapat dinyatakan secara halus namun tegas, sehingga tidak menyinggung perasaan atasan. Hal ini akan lebih mudah jika perintah atasan melalui disposisi (instruksi tertulis), karena bawahan mempunyai waktu untuk menyatakan pikiran dan analisisnya. Yang tetap diingat, adalah selalu mencari jalan keluarnya.
3. Pelajari sistem dan prosedur, peraturan yang berlaku, serta legalitas setiap perintah
Sebagai pekerja, kita wajib memahami setiap peraturan yang berlaku diperusahaan itu, maupun peraturan2 lain yang wajib ditaati sesuai undang-undang ataupun peraturan lain yang diterbitkan oleh pemerintah atau instansi yang berwenang.
4.Ada beberapa hal yang belum diatur secara khusus, namun secara bisnis layak dilakukan.
Secara umum diketahui, bahwa peraturan tentang hukum berjalan seperti deret hitung, sedangkan bisnis berjalan seperti deret ukur, sehingga sering tidak ketemu. Bagaimana dunia bisnis menyikapi hal ini? Padahal secara bisnis kegiatan layak dilakukan, karena menguntungkan perusahaan?
Sebagai contoh: pada tahun 1990 an, pemerintah belum menerbitkan peraturan tentang Commercial Paper (CP), namun karena kebutuhan bisnis banyak perusahaan yang menerbitkan CP dan meminta Bank untuk melakukan endorsement. Yang perlu diperhatikan adalah, bahwa jika bank telah meng endorse CP yang diterbitkan perusahaan (umumnya nasabah Bank tsb), artinya Bank telah ikut menyetujui dan menjamin, serta ikut bertanggung jawab sebesar nilai CP yang di endorse nya.
Bagaimana jalan keluarnya? Bank yang meng endorse CP perlu menambahkan aturan tertulis, apa-apa yang perlu diperhatikan dan langkah2/prosedur yang wajib dilakukan sehubungan dengan CP. Karena bank ikut bertanggung jawab, rekening kredit perusahaan diblog sebesar nilai CP tersebut, sehingga kalau terjadi sesuatu dikemudian hari, telah ada payung yang melindungi kepentingan Bank.
5. Ada beberapa hal yang telah diatur, namun penerapan dilapangan sulit
Peraturan Bank Indonesia (PBI) membolehkan Bank melakukan restrukturisasi kepada nasabah dengan cara equity participation, atau menempatkan salah satu pegawai Bank duduk dalam jajaran manajemen di perusahaan tersebut, pada umumnya sebagai Direktur Keuangan.
Dengan equity participation, Bank tidak memperoleh bunga ( karena Bank ikut sebagai pemilik perusahaan tersebut). Di satu sisi, pegawai Bank yang menjadi Direktur Keuangan pada perusahaan nasabah akan ikut tunduk pada aturan/ Undang-undang Perseroan Terbatas, sehingga kalau di perusahaan terjadi apa-apa, dia bisa ikut dituntut. Padahal sebagai pegawai Bank, tunduk pada Undang-undang Perbankan.
Dalam case ini, bawahan perlu membuat analisis pro’s dan con’s apabila perusahaan akan melakukan tindakan ini. Apapun keputusannya, telah memperhitungkan risiko yang ada. Dengan analisis yang akurat, maka akan memudahkan atasan untuk menjawab jika timbul pertanyaan dari instansi yang berwenang, mengapa Bank memilih atau tidak memilih menggunakan pola ini.
Pada dasarnya, jika bawahan mendapatkan instruksi tertulis atau perintah dari atasan, usahakan agar setiap tindakan telah dilakukan analisis sehingga tidak akan merugikan perusahaan atau diri kita sendiri di kemudian hari. Dengan latihan yang teratur, dan selalu membaca peraturan-peraturan yang berlaku, maka dengan mudah akan bisa memberikan masukan, dan atasan akan lebih menghargai bawahan yang bersikap seperti ini.

:: Menghadapi Psikotest ::

Jika suatu ketika Anda mengikuti psikotes, konsultan pada Dunamis Intermaster, Tomy Sudjarwadi, menyarankan untuk mem-persiapkan beberapa hal sebagai berikut:
Pertama, Anda harus yakin terlebih dahulu bahwa posisi yang akan dimasuki lewat tes itu bukan semata-mata karena pertimbangan ekonomis, yakni untuk mendapatkan pekerjaan dan uang saja. Namun, harus ada unsur kecocokan dengan kemampuan.
Kedua, persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mampu mengerjakan tes. Namun, ketegangan membuat hasil tes menjadi jelek. Oleh karena itu, Anda harus beristirahat satu atau dua hari sebelumnya agar kondisi fisik menjadi prima.
Ketiga, jangan melihat jawaban orang lain. Pasalnya, hal tersebut akan membuat hasil Anda bertentangan dengan kondisi pribadi yang sesungguhnya. Isilah apa adanya. Jangan lupa untuk menjawab apa yang Anda ketahui terlebih dahulu.
Keempat, setiap psikotes ada pemetaannya. Artinya, setiap tes ada tujuannya. Ada tes ketelitian, kreativitas, dan kecerdasan. Hal-hal seperti ini harus diantisipasi dari awal. Jadi, persiapkan mental sejak awal.

:: Persiapan Menghadapi Wawancara ::

Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan yang sering kali membuat banyak orang merasa ketar-ketir. Berbeda dengan proses lainnya misalnya psikotes atau tes keterampilan yang mungkin masih bisa ditebak, wawancara sama sekali tidak terduga, baik mengenai karakter pewawancara maupun pertanyaan yang akan diajukan.
Satu hal yang pasti, proses wawancara mempunyai tujuan tertentu. Bisa saja dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau sekadar mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai situasi yang berbeda.
Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, Anda dituntut untuk benar-benar menguasai bidang pekerjaan yang Anda lamar, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Meski sama-sama menguji pengetahuan, namun wawancara sedikit lebih sulit karena Anda harus mampu mengungkapkan pengetahuan tersebut secara verbal.
Sering kali Anda mungkin paham seratus persen materi yang akan ditanyakan. Namun karena Anda gugup, kurang percaya diri, dan tanpa persiapan, semua pengetahuan Anda mendadak buyar. Tidak ada cara lain untuk dapat menguasai kemampuan verbal ini kecuali melatihnya terus-menerus. Berlatihlah dengan seorang rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara.
Wawancara Tak Terduga
Menghadapi wawancara mengenai bidang kerja, mungkin tidak terlalu menyulitkan. Yang sukar jika "topik" wawancara sama sekali tidak jelas dan tak terduga. Hal ini kerap dilakukan untuk mengetahui kepribadian si pelamar.
Kerap kali, jika Anda telah sampai pada tahap wawancara sebenarnya secara kualitas Anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Tinggal lagi persoalan cocok-tidak cocok. Dan tidak ada jalan lain untuk menentukan hal ini selain berinteraksi langsung melalui wawancara. Repotnya, tidak ada standar mengenai wawancara "cocok-cocokan" ini, karena sangat tergantung perusahaan masing-masing. Apa yang bisa Anda lakukan ialah membuka mata dan telinga lebar-lebar, mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya Anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut.
Namun, beberapa hal prinsip yang dapat Anda pegang, pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan Anda menyembunyikan sesuatu, namun Anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya.
Ada juga tipe pewawancara yang "telah kehabisan ide", yang mencoba-coba memberikan pertanyaan yang terkesan menyelidik, misalnya "jika Anda sebuah pohon, Anda ingin jadi pohon apa?" atau : jika Anda adalah seorang atlet terkenal, kira-kira menjadi siapakah gerangan Anda?" Terhadap pertanyaan begini, berikan jawaban yang panjang-lebar dan pastikan bahwa pewawancara akan merasa bosan sehingga ia akan segera menghentikan pertanyaannya. Namun ingat, usahakan jawaban Anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian.
Berbagai Kondisi
Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan Anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini Anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan Anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika Anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban Anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang keluarga Anda, dan banyak trik lain.
Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus Anda pegang adalah Anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi Anda akan menghadapinya dengan baik. Jika Anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa Anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini."
Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak Anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga Anda tidak perlu was-was, tetap tenang dan bersikap sopan.

:: Saran-Saran Menghadapi Wawancara ::


Bagi Anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.
1. Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara
2. Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai,
maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
3. Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
akan diajukan pewawancara.
4. Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat
karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu
perusahaan (pewawancara).
5. Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
6. Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
7. Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para
pewawancara dan jika harus berjabat.
8. Berjabat tangan dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
10. Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk.
Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
11. Persiapkan surat lamaran dan CV anda.
12. Ingat dengan baik nama pewawancara.
13. Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
14.Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
15. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan
yang dilamar dan pada perusahaan.
16. Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul;
kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
17. Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
18. Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi.
19. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa
yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
20. Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
21. Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan
bisnis perusahaan secara umum.
22. Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar
oleh pewawancara.
23. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus
anda lakukan selanjutnya.
24. Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan
kesempatan yang diberikan kepada anda.
Oke, selamat berjuang!

LOWONGAN CPNS TAHUN 2009


Bagi para pencari kerja khususnya yang mencari kerja pada Pegawai Negeri, ada kabar yang sangat menggemberikan karena pada tahun 2009 ini dibutuhkan 3 kali lipat dari pada tahun 2008, karena pada tahun 2008 sampai 2010 jumlah Pegawai Negeri yang telah sampai pada masa purna tugas atau Pensiun mencapai angka 20% dari jumlah keseluruhan PNS diIndonesia, maka untuk mengisi kekosongan itu Pemerintah pada tahun 2009 ini membutuhkan sekitar 900.000 CPNS, tapi sayangnya bagi yang hanya lulusan SMP tidak ada formasi pada tahun 2009, jadi yang dibutuhkan hanya lulusan mulai SLTA (SMA & SMK), S-1 dan S-2, formasi Guru/pendidikan menempati posisi pertama, keahlian di bidang Ekonomi di posisi berikutnya yang diikuti oleh tenaga kesehatan. untuk lebih detailnya berikut adalah daftar formasi dan jumlah yang dibutuhkan tiap-tiap departemen dan tiap-tiapPembkab serta Pemkot;
Departemen AgamaDepartemen Dalam NegeriDepartemen Energi Dan Sumber Daya MineralDepartemen Luar NegeriDepartemen Hukum Dan Hak Asasi ManusiaDepartemen KehutananDepartemen KesehatanDepartemen KeuanganDepartemen Kelautan Dan PerikananDepartemen Kebudayaan Dan PariwisataDepartemen Komunikasi Dan InformatikaDepartemen Pekerjaan UmumDepartemen PerhubunganDepartemen Pendidikan NasionalDepartemen PerdaganganDepartemen PertanianDepartemen PertahananDepartemen PerindustrianDepartemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi